LOGO HARVEST print

Apa Itu Teknik Cetak Offset? Ini Pengertian dan Mekanismenya

Dalam proses pembuatan suatu media promosi entah itu brosur, pamphlet, katalog, dll., pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana cara pembuatan media-media tersebut mulai dari kertas kosong kemudian diberian warna sedemikian rupa hingga menjadi selebaran yang diterima oleh konsumen? Dalam artikel kali ini kita akan membahas salah 1 teknik dalam menghasilkan media cetak yang cukup popular yaitu dengan teknik offset. Konsep utama dari teknik cetak ini adalah sejumlah tinta akan dipindahkan oleh plat silinder yang diberi raster menuju plat offset yang permukaannya berupa karet dan kemudian akan ditransfer menuju permukaan cetak yang diinginkan umumnya berupa plastic ataupun kertas. Definisi dari raster di sini adalah guratan-guratan pada permukaan plat silinder yang didesain sedemikian rupa sesuai dengan hasil cetakan yang diinginkan. Plat silinder ini sudah diatur sedemikian rupa supaya tinta hanya terisi pada raster/image area sementara area yang bukan raster/non-image area tidak ikut terisi tinta. Caranya adalah menggunakan 2 jenis roll yang 1 menarik air yang ditempatkan pada area yang bukan raster sementara roll satunya menarik tinta yang terbuat dari minyak yang ditempatkan pada raster. Sifat tolak-menolak antara minyak dan air inilah yang membuat tinta tidak berontak dengan area bukan raster Selama proses dijalankan supaya posisi permukaan cetak tidak bergeser maka digunakanlah impression roll. Langkah-langkah di atas diperjelas dengan gambar berikut :

teknik cetak offset percetakan surabaya
Proses pencetakan dengan teknik offset

Oleh karena kedudukan ink rollers yang mencetak gambar posisinya setara dengan water rollers yang tidak menghasilkan gambar maka teknik offset juga biasa disebut dengan teknik cetak datar. Selain itu juga disebut teknik cetak tidak langsung sesuai dengan asal nama teknik cetak ini yang berasal dari kata set-off atau peralihan bila diterjemahkan. Hal ini dikarenakan tinta dari plat silinder tidak langsung dipindahkan ke permukaan cetak tapi melalui perantara plat offset yang terbuat dari karet.

Setelah kita mengetahui proses bagaimana cetak offset maka kita perlu juga mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai sebuah proses pencetakan. Berikut penjelasannya :

  1. Desain

    Dalam bisnis percetakan desain menjadi hal yang vital karena bagian inilah yang akan langsung dilihat oleh konsumen. Oleh karena itu harus dibuat secermat mungkin selama masih dalam bentuk soft file. Kecermatan ini haru dijaga dimulai dari awal proses yaitu menentukan ukuran produk yang akan dicetak. Berikutnya mencocokkan pembuatan desain dengan spesifikasi yang diinginkan customer baik itu berupa undangan, kalender, kemasan, brosur, dll. Selain itu yang harus diperhatikan adalah pada file-file yang telah dipersiapkan apakah gambar yang dihasilkan sudah optimal sehingga tidak pecah ketika dicetak.Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah pengecekan pada kelengkapan file yang akan dicetak sehingga tidak ada image yang tertinggal. Pengecekan juga perlu dilakukan terhadap teks-teks pada desain agar tidak terjadi kesalahan penulisan/ typo.

    Persiapan desain ini juga dilakukan pada saat proses pencetakan ke dalam media cetak akan dilakukan. Persiapan tersebut yaitu melakukan pemeriksaan pada atribut pembantu yaitu :

    Colorbar
    Atribut ini digunakan untuk mengetahui tingkat kerataan warna tinta pada saat proses cetak sesuai dengan warna desain yang digunakan

    Register Mark
    Atribut ini berfungsi sebagai parameter apakah warna tepat jatuh pada posisi yang tepat sesuai dengan desain yang telah dibuat /tidak bergeser. Pengecekan dilakukan dengan melihat apakah garis-garis warna yang terbentuk pada saling bertumpukan 1 sama lain. Penumpukan ini menunjukkan warna sudah tepat pada posisinya sementara bila garis yang terbentuk saling terpisah 1 sama lain maka bisa dipastika media cetak bergeser selama proses sehingga warna tidak tepat jatuh pada tempatnya.

    Recording
    Merupakan batasan area atau ukuran yang akan dicetak, berfungsi sebagai pegangan dari mesin dan untuk memudahkan proses punching

    Unleg
    Fungsinya untuk mengetahui kerataan permukaan cetakan dari pinggiran dari tumpukan kertas yang telah tercetak

    Nama file desain
    Sebagai informasi yang digunakan supaya order-an yang akan dikerjakan tepat sesuai dengan customernya

  2. Pembuatan plat cetak

    Pembuatan plat cetak ini bisa dilakukan baik secara manual maupun otomatis di mana tentu teknik otomatis dengan system computer to plate jauh lebih efisien daripada sistem manual. Raster bisa langsung dibentuk dengan proses :

    File > RIP (tiff B) > File S & R > CtP > Plate

    Berikutnya pada proses pasca cetak/finishing, media yang telah diberi desain dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan spesifikasi masig-masing customer. Proses itu antara lain :

  1. Potong kertas/sisir kertas
    Proses untuk merapikan pinggiran kertas atau memotong kertas sesuai ukuran yang dibutuhkan.
  2. Laminating
    Proses pasca cetak dengan melapisi kertas menggunakan bahan plastik agar cetakan terlihat lebih menarik dan tahan lama (awet). Jenis laminating dibagi menjadi 2 yaitu laminating doff (permukaan kertas tidak mengkilap) dan laminating glossy (permukaan kertas mengkilap)
  3. UV
    Teknik ini digunakan untuk menimbulkan efek mengkilap senagimana halnya dengan laminating, akan tetapi bahan yang digunakan berbeda. Jika laminating menggunakan bahan plastik maka UV menggunakan bahan dari cairan khusus.
  4. Poly (hot stamp)
    Metode ini digunakan untuk membuat bagian tertentu dari hasil cetakan tampak mengkilap dengan dua warna paling umum yaitu gold dan silver.
  5. Emboss/deboss
    Metode untuk mempercantik hasil cetak pada bagian tertentu yang mrmunculkan efek timbul atau tenggelam sehinggateks atau gambar yang muncul terlihat berbeda dari hasil cetak biasa.
  6. Pond
    Pemotongan suatu cetakan dengan bentuk khusus seperti yang diinginkan. Ada juga istilah rel dalam teknik pond, dimana fungsinya membuat garis agar desain mudah dilipat.
  7. Lem panas (binding)
    Lem panas berguna untuk merekatkan sebuah cover buku dengan isinya yang tebal sehingga menjadikan teknik binding inilah yang dipilih. Prosesnya dimana lem tersebut harus dipanaskan dulu sebelumnya dengan suhu tertentu menggunakan mesin otomatis. Mesin ini juga membuat lem panas menjadi cepat kering (sekitar kurang lebih 20 detik).
  8. Cacah (perforasi)
    Teknik membuat lubang kecil-kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan dengan tujuan untuk memudahkan penyobekan.

Cetak offset bisa dilakukan di Harvest Percetakan Surabaya, percetakan murah yang ada di Surabaya

 

Promo Cetak Banner

Scroll to Top