Sebagaimana halnya dengan James Watt yang menjadi pendobrak dalam modernisasi dalam mesin-mesin produksi yang memicu revolusi industri. Johannes Gutenberg juga telah membuat terobosan dalam hal modernisasi mesin percetakan. Perkembangan media cetak menjadi sangat pesat yang salah satu contohnya adalah alkitab dapat diproduksi secara massal. Perkembangan ini juga berpengaruh pada dunia jurnalistik pada saat itu di mana informasi dapat disebarluaskan pada masyarakat awam dengan lebih cepat dan mendalam terutama urusan dalam pemerintahan. Bebasnya informasi ini akan membuka mata masyarakat awam untuk menjadi lebih kritis dan paham apa yang sebenarnya terjadi dengan kondisi politik negaranya. Hal tersebut menjadi salah 1 faktor pendorong peradaban untuk keluar dari Abad Kegelapan di mana pada abad tersebut sistem informasi hanya dimonopoli oleh pemerintah dan gereja.
Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg lahir pada tahun 1400 di kota Mainz buah cinta dari Friele Gensfleisch zur Laden dengan istri keduanya Else Wyrich. Ayah Johannes adalah seorang pedagang emas yang cukup ternama. Namun keluarga tersebut terpaksa harus pindah dari Mainz menuju Strasbourg (daerah Prancis) pada tahun 1411 karena terjadi konflik antara buruh dengan kaum bangsawan yang berujung pada pemberontakan. Selama tinggal di kota tersebut Johan menyambung hidup sebagai seorang pengrajin logam dan menjual hasil karyanya kepada para biarawati.
Gagasan terciptanya mesin cetak modern ini bermula ketika Johannes kembali ke kota kelahirannya Mainz pada tahun 1448 masih sebagai seorang pegrajin emas yang terlilit hutang. Untuk melunasi hutang-hutang tersebut Johannes memperoleh uang dengan cara membuat surat-surat pengampunan. Pada awalnya pembuatan surat pengampunan ini masih menggunakan tulisan tangan sehingga rawan kesalahan dan memakan waktu lama. Oleh karena itu Johannes berinovasi dengan menempa timah hitam menjadi berbentuk huruf–huruf latin sejumlah 300 buah supaya surat pengampunan dapat dicetak sebanyak mungkin pada satu waktu.
Cara kerja mesin cetak klasik ini adalah kertas ditempatkan di antara 2 bidang. Bidang pertama berfungsi sebagai alas sementara bidang kedua diberi frame untuk memberi jarak antara 1 paragraf dengan paragraf lain. Bidang kedua dijepitkan pada bidang pertama kemudia kedua bidang ini dilipat pada area yang telah dipasangi dengan cetakan-cetakan huruf yang telah dilumuri tinta. Bidang-bidang ini kemudian diatur sedemikan rupa pada alat press yang ada pada mesin cetak. Katup press diputar searah jarum jam supaya alat press dapat berkontak dengan bidang cetak sehingga tulisan dapat ditampilkan. Cara kerja mesin cetak semacam ini mengadopsi dari alat yang sama hasil penemuan Cina namun dengan bahan pembuatan yang lebih modern dan tahan lama yaitu logam. Sementara Cina mengembangkan alat tersebut dibuat dari tanah liat. Selain itu Johannes juga berinovasi dalam tinta yang digunakan menjadi berbasis minyak sehingga lebih tahan lama daripada tinta berbasis air.
Pada masa tuanya Johannes Gutenberg mendapatkan penghargaan atas kontribusinya terhadap perkembangan teknologi percetakan, Beliau mendapatkan gelar bangsawan pada Januari 1465. Beliau akhirnya meninggal pada 3 Februari 1468 dan dimakamkan di gereja Mainz